Rabu, 04 Maret 2015

Tips dan trik Cari rumah di Belanda. Pengalaman di Groningen (part 1)

Sebagai PhD student yang sudah berkeluarga, kadang kita harus memilih untuk membawa keluarga atau tidak dalam menjalani studi di tanah rantau. Dalam hal ini, saya memilih untuk membawa keluarga untuk menemani saya di Belanda khususnya di Groningen. Sekedar informasi, saya adalah PhD student dari Purwokerto yang mendapat beasiswa dari DIKTI.

Di University of Groningen, terdapat kebijakan bahwa PhD student yang membawa beasiswa dari negara asal dan jumlahnya di bawah EUR1600 bisa memperoleh tunjangan untuk sewa rumah (housing allowance) sebesar EUR400. Hal ini sangat membantu terutama jika masih sendiri dan memperoleh fasilitas berupa studio (semacam apartemen dengan 1 kamar) atau student housing tipe lain.

Karena saya memilih untuk membawa keluarga ke Belanda, maka saya tidak berhak untuk tinggal di student housing atau studio, namun meskipun saya menyewa rumah kepada pihak diluar student housing, saya tetap dapat memperoleh housing allowance karena saya telah memiliki anak. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi saya karena jika pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak tidak akan mendapat subsidi jika menyewa rumah di luar SSH (dulu housing office, pihak yang me manage masalah kamar untuk mahasiswa di University of Groningen). karena mereka dapat menyediakan fasilitas kamar untuk pasangan.

Untuk urusan sewa rumah di Groningen secara umum bisa dibagi menjadi 2 kategori, yaitu lewat MVGM atau lewat non-MVGM (makelar swasta lain). Hal ini menyangkut beberapa persyaratan dan fasilitas yang diperoleh jika memilih salah satu dari dua opsi tersebut. Mari kita bahas satu-persatu:

Sewa rumah lewat MVGM

Persyaratan yang aling menonjol jika menggunakan jasa MVGM ini adalah kita harus menyediakan bukti bahwa kita berpenghasilan minimal sebesar 4x harga sewa rumah yang akan kita sewa tersebut. Sebagai contoh rumah saya saat ini sewanya sekitar EUR700, jadi saya harus memberikan bukti bahwa penghasilan kita minimal EUR 2800 per bulan. Saat itu saya menggunakan Guarantee Letter dari DIKTI, Surat keterangan housing allowance dari University of Groningen dan Surat pernyataan penghasilan dari tempat kerja di Indonesia.

Menurut saya, ini adalah hal yang paling vital dalam mempengaruhi keputusan anda diperbolehkan untuk menyewa rumah itu atau tidak karena yang pasti MVGM tidak ingin penyewa yang menggunakan rumah tersebut tidak mampu membayar biaya sewa ke depannya.

Karakteristik lain jika kita mendapatkan rumah dari MVGM adalah kita akan memperoleh rumah yang BENAR/BENAR KOSONG. bahkan untuk lantai saja tidak ada. Tidak seperti di Indonesia dimana sebagian besar rumah menggunakan keramik atau mermer, lantai rumah di Belanda hanya berupa "cor-coran" semen yang harus diberi alas untuk bisa digunakan secara nyaman. Alas yang biasa digunakan di sini adalah Karpet atau Laminaat. Masing-masing alas mempunyai kelebihan dan kekurangan dan pastinya berkorelasi dengan harga. Dalam hal ini saya memilih karpet karena memang lebih murah. Saat itu harga Laminaat mencapai 2x harga karpet.

Selain itu, tidak ada satupun perabotan di rumah yang disediakan oleh MVGM. Oleh karena itu, perlu membeli furniture seperti ranjang, kasur, meja kursi dll. Bahkan lampu pun tidak ada, semuanya harus kita pasang sendiri. Namun, sukur alhamdulillah kita tidak perlu membeli semua itu dari toko alias baru. Kita bisa membeli barang-barang tersebut lewat toko barang bekas yang bernama mamamini atau membeli dari mahasiswa yang ada di groningen.

Sebagai kota pelajar di Belanda bagian utara, Groningen mempunyai tingkat kecepatan pergantian pelajar yang tinggi. students come and go very fast. So banyak student yang selalu menawarkan furniture dan barang lain yang mungkin kita butuhkan secara on line. kita bisa bergabung di grup facebook for sale in groningen atau mungkin bisa membeli barang bekas online via marktplaats.

Pengalaman saya, Persiapan untuk menempati rumah baru itu sangat melelahkan tapi sekaligus menyenangkan. Nah terus bagaimana kalau menyewa rumah dari pihak makelar lain? apa persyaratan, kelebihan dan kekurangannya? Kita lanjut di artikel ini.

Rabu, 28 Januari 2015

Cara memilih asuransi kesehatan di Belanda

Di Belanda, membeli asuransi kesehatan sifatnya adalah wajib. meskipun saya pribadi belum tahu hukuman apa kalau ketahuan ga punya asuransi kesehatan, tapi membeli asuransi kesehatan di Belanda itu menguntungkan karena memang biaya kesehatan di Belanda itu mihil bingiitz kata anak alay. Hehehehe...

Nah di artikel ini, aku coba deh jelasin sistem asuransi kesehatan di Belanda, jadi buat kamu kamu yg bingung mo pilih asuransi yang mana, mungkin nanti jadi punya gambaran seperti apa.

Asuransi untuk Mahasiswa

Berdasarkan kebutuhan mahasiswa, secara umum asuransi kesehatan dibagi menjadi 2. Yaitu buat mahasiswa dengan usia dibawah 30 tahun atau diatas 30 tahun. Untuk mahasiswa dibawah 30 tahun, asuransi untuk student hanya ada 1 macam dan harga antara perusahaan 1 dengan perusahaan lain tidak banyak perbedaannya. Untuk lebih jelasnya, seperti yang direkomendasikan oleh nuffic,NESO Indonesia mahasiswa dengan usia dibawah 30 tahun selama tinggal di Belanda dapat memilih antara AON atau IPS.

Untuk mahasiswa dengan usia diatas 30 tahun dan yg selama rencana tinggal akan mencapai 30 tahun diwajibkan untuk mengambil basis insurance. Basis insurance ini adalah asuransi kesehatan dasar yang diwajibkan oleh pemerintah kepada semua karyawan di Belanda. Jadi meskipun anda statusnya student, tapi jika usianya diatas 30 tahun, maka tetap wajib mengambil asuransi kesehatan ini.

Biaya Asuransi 

Ilustrasinya saya ambil dari asuransi anderzorg.

Besaran iuran asuransi di Belanda sebetulnya sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lain karena memang diatur oleh pemerintah. yang membedakan adalah adanya Eigen risico (compulsary excess + voluntary excess) yaitu biaya yang harus dibayarkan oleh peserta KETIKA menggunakan fasilitas kesehatan sekunder seperti rumah sakit, pemeriksaan laboratorium dan obat-obatan SEBELUM perusahaan asuransi membayar kelebihannya.

Nah ilustrasinya begini, misalnya anda memilih eigen risico EUR350 pada kontrak asuransinya, maka jika dalam setahun anda menghabiskan biaya kesehatan sekunder sebesar EUR1000, maka di akhir tahun, anda harus membayar EUR350 dan sisanya sebesar EUR650 akan dibayar oleh perusahaan asuransi.

Semakin tinggi Eigen risico yang ingin anda tanggung, maka iuran bulanan anda semakin kecil. O iya, Eigen risico ini ditagihnya tahunan ya, dan besarnya tergantung premi yang anda bayarkan setiap bulan.

Misalnya anda memilih Eigen risico sebesar EUR350 (ini compulsory excess yg disyaratkan oleh pemerintah) maka anda harus membayar EUR93 per bulan, namun jika anda memilih eigen risico EUR850 (Compulsory excess EUR350 ditambah voluntary excess EUR500) maka anda hanya perlu membayar EUR66 per bulan.

Harga bulanan ini sedikit berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain namun tidak begitu jauh. Dan sejauh pengetahuanku, yg paling murah ya Anderzorg ini. CMIIW.

Sekedar promosi, jika Lewat link ini, kemudian klik VERZEKERING AFSLUITEN dan mengajukan kontrak asuransi, maka anda akan mendapatkan cashback EUR20 di bulan berikutnya. :)

Di form aplikasi anderzorg, anda akan melihat tampilan seperti ini:


Disitu anda bisa memilih eigen risico dan uang bulanan yang harus anda bayarkan. Disebelah kanan nya, anda bisa memilih coverage tambahan yang anda inginkan. misalnya untuk perawatan gigi, fisioterapi, kacamata, dll. Kalaupun tidak memerlukan, anda bisa mengosongkan bagian ini. 

Nah, mungkin itu dulu informasi tentang bagaimana sistem asuransi kesehatan di Belanda, 

Minggu, 18 Januari 2015

Aplikasi Visa (MVV) untuk keluarga ke Belanda

Sebagai Seorang dosen, pendidikan maksimal (S3) harus segera diselesaikan sesegera mungkin. Keinginan untuk menempuh studi Doktoral di Luar negeri tentunya memberikan nilai tambah berupa pengalaman dan interaksi sosial yang lebih unik. Nah alasan inilah yang mendorongku untuk mencari sekolah di luar negeri dan setelah melalui proses yang panjang dan berliku (eeeaaaa....) akhirnya diterimalah di University of Groningen atau dalam bahasa belanda disebut Rijksuniversiteit Groningen (RuG).

Sebagai Seorang suami dan ayah dari 2 anak, Saya selalu ingin menghabiskan waktu bersama istri dan anak. Perpisahan akibat keperluan studi membuat saya berpisah dengan keluarga untuk beberapa bulan. Pertimbangan untuk tidak membawa keluarga bersamaan dengan keberangkatan pertama kali antara lain karena belum punya pengalaman hidup di Belanda dan ketidak jelasan tempat tinggal dsb. OKI saya baru membawa keluarga setelah beberapa bulan menjalani hidup sebagai 'bujang lokal' di belanda. 

Untuk membawa kaluarga, Bagi saya cukup mudah namun perlu trik juga. Karena sebagai student dengan beasiswa dari DIKTI, tidak lah cukup secara administrasi untuk membawa keluarga ke Belanda. Informasi dari International Student Desk (ISD) mensyaratkan penghasilan sebesar 1597Euro untk membawa istri dengan 2 orang anak. Oleh karena itu, perlu beberapa surat pendukung untuk mencukupi syarat tersebut. Dalam hal ini saya menggunakan surat keterangan penghasilan dari Indonesia sehingga mencukupi untuk persyaratan penghasilan. 

Adapun persyaratan lengkap yang diminta oleh IND (Immigratie en Naturalisatiedienst) adalah sebagai berikut:

Persyaratan pengundang
  • Fc Pasport Student
  • CV dengan informasi minimal: Alamat di belanda, email dan status pernikahan
  • FC ijazah master (karena saya menjalani program PhD)
  • Judul atau tema proyek penelitian
  • Invitation letter dari univ dengan informasi mengenai durasi tinggal di belanda
  • Bukti penghasilan
    • Grant statement dari univ atau pemberi beasiswa
    • Rekening yang menyatakan cukup untuk tinggal di belanda
    • atau kombinasi keduanya
Saat itu saya menggunakan 3 dokumen berupa Guarantee letter dari pemberi beasiswa (DIKTI), subsidi dari RuG (di RuG mahasiswa dengan penghasilan dibawah 1600 memperoleh subsidi untuk rumah sebesar 400 euro per bulan), dan surat pernyataan penghasilan dari institusi asal (Universitas muhammadiyah purwokerto) sehingga mencukupi persyaratan dari IND. 
  • Antecedents Certificate (Bisa diminta dari univ).
Antecedents certificate ini dokumen pernyataan dari kita yang menyatakan bahwa kita tidak pernah tersangkut kasus kriminal atau sejenisnya. 


Persyaratan Keluarga
  • Form Declaration of Authorization (Dari Univ)
  • Paspor anggota keluarga
  • Antecedents Certificate
  • Legalisir akte kelahiran
  • Legalisir buku nikah
Untuk proses legalisir dapat dilihat di Link ini


di Groningen, Untuk mengajukan aplikasi ini, kita harus membayar 225 Euro perorang ke universitas dan tidak dapat di refund, jadi sebaiknya mengajukan aplikasi setelah semua persyaratan sudah lengkap sehingga kemungkinan untuk ditolak menjadi kecil atau bahkan tidak ada.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai informasi ini atau ingin mendapatkan contoh dokumen bisa request by mail ke d.didiksetiawan@gmail.com atau message di FB saya