Jumat, 07 Februari 2014

Penyakit kronis 'bertanya'

'Malu bertanya, sesat dijalan'. Kl ga salah, pepatah ini yang diajarkan waktu kita (paling ga aku sendiri) SD. Artinya kita jgn malu untuk bertanya jika memang kita tidak tahu. Tidak perlu malu bertanya ke siapa saja, bahkan ke anak kevil, bawahan atau siapapun yg 'level'nya di bawah kita.

Namun,

Era telah bergeser, peribahasa waktu SD tersebut ak rasa sudah tidak sinkron lagi di era informasi, sekarang sudah ada sumber informasi yang murah dan akurasinya juga lumayan. Internet..!!!

Orang jaman sekarang sudah ga bisa lepas dengan handphone atau tablet pc atau laptop. Komunikasi sudah lebih intens lewat whatssapp (WA) atau blackberry messenger (BBM). Apalagi aplikasinya sudah gratis sekarang, nah terus apa masalahnya?

Coba kita cermati, hampir semua orang rajin update status fesbuk, ngetweet lewat twitter, update foto di instagram atau chat setuap waktu lewat WA dan BBM. Artinya orang itu pakai internet buat koneksi aktivitas yang ga produktif itu. Nah, harusnya bisa donk pakai koneksi internetnya untuk buka google atau wikipedia? Tinggal mengorbankan beberapa detik waktu fesbukan, twiteran atau chatingan buat buka google atau wikipedia dan MEMBACA informasi yang ada. 

Apa susahnya coba??!?!?!?!

So, aneh aj kl habis ngasih 'keyword' menarik ke teman dan tiba-tiba dia tanya: maksudnya apa? Caranya gimana? Jelasin donk! WTF..!!!!

Kalopun rekan yg memberi keyword itu mau menjelaskan, sudah pasti informasinya terbatas dan mungkin bias. So, kenapa ga mulai membiasakan untuk menggunakan koneksi internet dan gadget mahal kalian untuk sesuatu yang lebih produktif dan bermanfaat?

Akhirnya pepatah 'malu bertanya sesat dijalan' jadi kurang lengkap, harusnya 'malu bertanya sesat dijalan, banyak bertanya memalukan' hahaha..

Artikel ini sebetulnya ak buat untuk diriku sendiri yg masih aj bertanya instead of buka internet dan googling dst.. So buat pembaca yang mempunyai kebiasaan yang sama, mulai berubah yuk.. 

Wassalamualaikum wr wb
Setiawan, 2014

1 komentar:

  1. Merdeka! Ketersediaan infomasi secara instan, bukan berarti ketersediaan pemahaman secara lengkap. Membaca dan mengerti harusnya menjadi paket yang sama. Internet di tangan orang bodoh, tidak lebih seperti limpahan kotoran kerbau. Sedangkan, orang bijak menggunakan kotoran kerbau sebagai pupuk, sebagaimana ia gunakan internet untuk menambah pemahaman. Mari membaca dan mengerti.

    BalasHapus